Jumat, 28 Maret 2014

Wanita Sang Pengingkar Janji

Follow : @CahYadie_37


Wanita Sang Pengingkar Janji
Karya : Cahyadi Tamam

Jam dinding menunjukkan pukul 07.00 WIB dan bel sekolah sekolah berbunyi tanda dimulainya pelajaran jam pertama. Seperti biasa Dina dan Dini si gadis kembar yang berasal dari Madura itu mengikuti pelajaran dengan bermalas-malasan. Mereka berdua adalah gadis yang sangat cantik namun manja dan pemalas. Tapi setiap pria yang melihat mereka langsung jatuh hati soo mereka berdua gadis yang paling cantik di sekolahnya.
          Guru pengajar pun datang namun tidak sendiri, dia membawa seorang pria ganteng yang nampaknya siswa baru. Melihat ibu guru datang serentak anak-anak duduk dengan rapi.
          “Pagi anak-anak”
          “Pagi Bu guru………………” Jawab seluruh siswa dan siswi secara serentak.
          “Baik semuanya ibu disini membawa siswa baru. Ayo perkenalkan dirimu pada teman-teman barumu. Karena ini pelajaran B.Inggris jadi kamu harus pakai B.Inggris ya!”
          “Ok, Mom. Ok all of my friend, my name is Dicky. I am from Jakarta”
          “Ok, semoga kalian bias nerima Dicky jadi teman kalian ya!”
          “Ya Bu……………………” Jawab seluruh siswa dan siswi secara serentak.
          “Baik Dicky kamu boleh duduk.”
          “Ya Bu.”
          “Wah…….. dia handsome ya, kenning ryah epadeddih pacar se ka tello’………..” Kata Dini.
          “Je’ apah ryah la andik pacar duwe’ gi’ korang beyih…..” Kata Dina menasehati saudara kembarnya.
          “Ye rapah….. Masalah buat loe………” Jawab Dini.
          Bel istirahat berbunyi, Dini pun menghampiri Dicky yang sedang duduk sendiri sedangkan Dina hanya bisa melihat dari kejauhan tentang kelakuan saudaranya yang playgirl itu.
          “Hey…. Dicky.”
          “Hey…….”
          “Kenalin aku Dini.”
          “Owch ya.”
          “Di Sampang kamu tinggal dimana ?”
          “Aku tinggal sama pamanku di jalan Selong Permai, kamu sendiri?”
          “Rumahku di jalan Durian.”
          “Owch berarti deket donk, gimana kalau pulangnya bareng.”
           “Hah…….. Tapi aku bareng sama Dina.”
          “Saudara kembarmu itu ya, di ajak juga bareng.”
          “Ya dech ntar aku bilang sama dia.”
          Bel terahir berbunyi tanda pulang sekolah. Dini, Dina, dan Dicky pulang bersama. Sesampainya dirumah Dina dan Dini, Dicky langsung pamit pulang. Mobil yang dikendarai Dicky kembali melaju, Dina dan Dini masuk ke dalam rumahnya.
          “Kamu gak kasihan sama pacar2 itu yg slalu dipermainkan sama kamu ?” Kata Dina.
          “Je’apah tandek laneng-nengngah, je’ rosngurosen rach !!!” jawab Dini.
          Melihat saudaranya yg seperti itu, Dina sudah tidak bisa berbuat apa2 lagi. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk mengubah sifat saudaranya yang playgirl itu, tapi semuanya gagal.”
          Hingga pada suatu hari Dicky mengungkapkan cintanya pada Dini. Tentu saja Dini menerimanya, Dicky anak orang kaya, ganteng lagi, mana mungkin Dini menolak.
          Mendengar kabar itu, Dina sangat kasihan kepada Dicky karena pasti Dicky hanya dimanfaatkan oleh Dini.
          Pada suatu malam Dini berpenampilan dengan sangat cantik.
          “De’emma’ah ?” Tanya Dina.
          “Dinner dong........ bareng Dicky.” Jawab Dini sambil tersenyum.
          Setiap malam Dini tidak pernah ada dirumah. Setiap malam Dini selalu jalan dengan cowok yang berbeda-beda.
          Ini adalah pertama kalinya Dini makan malam bersama Dicky.
          “Kamu cantik sekali malam ini.” Puji Dicky.
          “Makasih sayang......” Jawab Dini.
          “Kita mau makan malam dimana say,,?” Tanya Dicky.
          “Terserah kamu aja say, asalkan tempatnya romantis dan yg terpenting bersih, kemanapun kamu pergi aku ikut say.” Jawab Dini dengan sedikit gombal.
          “aahhhh.... bisa aja kamu say.” Kata Dicky sambil senyum2 kucing.
          “Bener say,,,, aku itu sayang banget sama kamu say.”
          “ya say, aku juga sayang banget sama kamu say dan aku janji akan selalu setia sama kamu say.”
          “Aku juga janji akan selalu setia sama kamu say, selamanya.,.,.,.,.”
          Mendengar Dini mengucapkan hal seperti itu, hati Dicky senang sekali.
          Namu kebahagiaan Dicky tidak lama. Pada suatu hari, satu minggu sebelum ultah Dini, Dicky berniat mengajak Dina untuk mencari kado di ultah Dini nanti.
          Ketika mereka sampai disebuah mall Dicky melihat Dini sedang bergandengan tangan dengan cowok lain.
          Lantas Dicky langsung menghampirinya.
          “Dini.........” Teriak Dicky dengan suara garang.
          “ Hey....... jangan kasar gitu dong sama cewek, kamu siapanya Dini ?” Kata cowok itu.
          “Aku pacarnya.”
          “Jangan mimpi kamu,,, aku pacarnya Dini.”
          “Owh..... jadi ini perbuatanmu dibelakangku, katanya kamu akan setia sama aku, tapi mana buktinya ?” Dicky keliatan sangat marah.
          “Dicky....” Kata Dini.
          “Aku kecewa sama kamu, mulai sekarang kita putus....” Kata Dicky.
          Dicky pun mengajak Dina pulang meninggalkan Dini.
          “Itu pacar mu ?” Tanya cowok itu.
          “Bukan mas..... bukan........” jawab Dini
          “aaaahhhh.... udahlah, mulai sekarang kita putus.”
          “Haduh... kenapa malah berahir kayak gini sih... Bodoh banget aku.” Kata Dini (dalam hati)
          Keesokan harinya disekolah Dini bertemu dengan Dicky namun Dicky membuang pandangannya kearah lain.
          “Dicky...... Dicky.........” teriak Dini.
          “Ada apa lagi, kita sudah gak ada urusan lagi.” Kata Dicky.
          “Aku gak berniat untuk melakukan semua itu sama kamu Dick.”
          “Udahlah gak usah bahas itu lagi, mulai sekarang kita hanyalah seorang teman dan kamu lupakan saja semua tentang kenangan kita. Aku gak pernah menyangka ternyata kamu itu cewek yg suka ngingkarin janji mu sendiri.”
          Semenjak itu Dini dan Dicky tidak pernah berbicara lagi bahkan mereka tidak pernah bertatap muka.


“JANJI ADALAH SEBUAH TANGGUNG JAWAB YANG SANGAT BESAR DAN MAHAL HARGANYA”

cahYadi Tamam

TAMAT

PROFIL PENULIS :

Nama         : Cahyadi Tamam.
Alamat       : Jalan Imam Bonjol 34 Sampang, Madura.
Nomor HP  : 083850088937


Tidak ada komentar:

Posting Komentar